Tuesday, April 11, 2017
Mungkin Sebaiknya Dilupakan Saja
Selalu seperti ini.. Kapan aku akan berubah? Kapan aku bisa lebih dewasa. Aku menyesal.
Saturday, April 1, 2017
Apa Aku Bisa?
Pernah ga sih kebayang bisa sekolah sampe s3? Kalo ditanya gitu jawabanku pasti enggak. Entah kenapa takdir itu membawaku kesini. Sesuatu yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya.
Jujur secafra fisik, aku memang masih muda dan secara akademik mungkin aku bisa melewati ini. Namun secara metal, jauh didalam lubuk hatiku masih mempertanyakan hal itu. Apa aku bisa dapet Dr dalam waktu 2 tahun ini? kalo dilihat memang berat. Berat banget malah. Disaat temen2 seusiaku (22 th) baru pada lulus s1 dan masih sibuk nyari kerja, atau yang udah kerja masih menikmati indahnya berkarir atau menikah dan punya anak. Tapi aku disini harus mati - matian berusaha biar bisa lulus. Jujur ini berat. Jujur aku stress. Tertekan banget rasanya. Mungkin mentalku memang belum siap. Tapi mau gimana lagi. Aku gabisa mundur. Iya kan? Beasiswa ini sudah mengikat untuk menyelesaikan s3. Aku tidak berharap banyak. Aku berharap aku punya seorang teman yang mau bersamaku melewati kesulitan ini. Sehingga beban ini tak terasa terlalu berat. Yah.. teman - temanku, timku, mereka juga sibuk memikirkan nasibnya sendiri. Sibuk memikirkan bagaimana bisa lulus dan dapet Dr tepat waktu. Aku tak bisa menyalahkan mereka. Tapi jujur aku kecewa. Ya aku sadar, ketika waktu semakin sempit ego akan semakin terlihat. Aku sadar aku tak bisa terus berharap pada mereka. Mereka juga punya mimpi sendiri - sendiri. Baiklah, aku hanya ingin lulus. Itu saja. Cukup.
Jujur secafra fisik, aku memang masih muda dan secara akademik mungkin aku bisa melewati ini. Namun secara metal, jauh didalam lubuk hatiku masih mempertanyakan hal itu. Apa aku bisa dapet Dr dalam waktu 2 tahun ini? kalo dilihat memang berat. Berat banget malah. Disaat temen2 seusiaku (22 th) baru pada lulus s1 dan masih sibuk nyari kerja, atau yang udah kerja masih menikmati indahnya berkarir atau menikah dan punya anak. Tapi aku disini harus mati - matian berusaha biar bisa lulus. Jujur ini berat. Jujur aku stress. Tertekan banget rasanya. Mungkin mentalku memang belum siap. Tapi mau gimana lagi. Aku gabisa mundur. Iya kan? Beasiswa ini sudah mengikat untuk menyelesaikan s3. Aku tidak berharap banyak. Aku berharap aku punya seorang teman yang mau bersamaku melewati kesulitan ini. Sehingga beban ini tak terasa terlalu berat. Yah.. teman - temanku, timku, mereka juga sibuk memikirkan nasibnya sendiri. Sibuk memikirkan bagaimana bisa lulus dan dapet Dr tepat waktu. Aku tak bisa menyalahkan mereka. Tapi jujur aku kecewa. Ya aku sadar, ketika waktu semakin sempit ego akan semakin terlihat. Aku sadar aku tak bisa terus berharap pada mereka. Mereka juga punya mimpi sendiri - sendiri. Baiklah, aku hanya ingin lulus. Itu saja. Cukup.
Subscribe to:
Posts (Atom)