Judul Buku: Awe-Inspiring Us
Penulis: Dewi Nur Aisyah
Editor: Suci Amanda, Ilona Alle
Penata Letak: @EndahDwis27, @sitqom
Desain Cover: Abdul Ghafur
Penerbit: Ikon
ISBN: 1978-602-51563-3-5
Cetakan pertama, Desember 2018
370 halaman
Assalamu'alaikum teman-teman semuanyaaa...
Kali ini aku akan mencoba untuk mereview buku yang baru aja terbit Desember tahun 2018 lalu, apalagi kalau bukan Awe-Inspiring Us. Yap, buku ini adalah buku ketiga dari Dewi Nur Aisyah (penulis) setelah Salihah Mom's Diary dan Awe-Inspiring Me.
Baiklah, mari kita mulai me-review!
Secara fisik, buku ini cukup tebal dengan 370 halaman namun sama sekali tidak berat karena bahan kertasnya super ringan. Jadi nyaman untuk digenggam dan dibawa kemana-mana. Buku ini memiliki cover background simpel berwarna putih, terdapat ilustrasi berbagai icon kota London yang super cute dan juga terdapat potret dari keluarga penulis. Kehadiran potret keluarga ini mengisyaratkan tema keluarga yang akan dibahas dalam buku ini, yaitu bagaimana tetap produktif dan menginspirasi meskipun telah berkeluarga. Seperti sinopsis yang terdapat di bagian belakang buku yang aku kutip berikut ini.
Secara fisik, buku ini cukup tebal dengan 370 halaman namun sama sekali tidak berat karena bahan kertasnya super ringan. Jadi nyaman untuk digenggam dan dibawa kemana-mana. Buku ini memiliki cover background simpel berwarna putih, terdapat ilustrasi berbagai icon kota London yang super cute dan juga terdapat potret dari keluarga penulis. Kehadiran potret keluarga ini mengisyaratkan tema keluarga yang akan dibahas dalam buku ini, yaitu bagaimana tetap produktif dan menginspirasi meskipun telah berkeluarga. Seperti sinopsis yang terdapat di bagian belakang buku yang aku kutip berikut ini.
“Setelah lulus kuliah lebih baik lanjut S2, menikah, atau bekerja, ya?”
“Menikah via taaruf atau keluarga?”
“Menentukan kriteria pasangan bagaimana?”
“Setelah menikah tetap bisa menggapai cita, apa bisa?”
***
Apabila kamu masih ragu menjawab sebagian atau seluruh pertanyaan tersebut, takut pilihanmu salah atau bahkan khawatir kelak masa depan tak membahagiakan, buku ini adalah jawabannya. AWE-INSPIRING US ditulis oleh seorang ibu muda dengan beragam prestasi nasional maupun internasional,yang membuktikan bahwa saat single, menikah, maupun setelah memiliki anak tidak akan menghentikan langkah dalam meraih cita. Dewi Nur Aisyah menuliskan dengan apik cara membuat kehidupan semakin bermakna,mulai dari memaksimalkan masa penantian, persiapan bertemu pasangan, membangun rumah tangga sejak titik awal, hingga tips agar cinta dapat berjalan selaras dengan cita.
Seperti kata awe-inspiring yang bermakna sesuatu yang mengagumkan, AWE-INSPIRING US menyiratkan bahwa bersama dengan keluarga, akan lebih banyak manfaat yang tercipta. Saat kata aku dan dia menjelma KITA, akan lebih banyak kebaikan yang dikerja. Pernikahan hakikatnya adalah ajang untuk saling berlomba, melejitkan potensi bersama, dan mengangkasa berdua. Bergenggaman tangan menuju visi yang sama, bahu-membahu mengejar surga-Nya.
Inilah sebuah catatan perjalanan mengukir cinta, upaya untuk merenda asa, bersama menggapai pernikahan mulia…
Tuh kan, langsung baper habis baca sinopsisnya apalagi yang jomblo, ups (hihi). Tenang teman-teman, meskipun buku ini mengisahkan perjalanan penulis dalam berumah tangga dan deal with segala asam-manis-pedas yang ada didalamnya, tapi masih amat sangat relevan dengan kita-kita yang masih jomblo lho. Ini karena buku ini tersusun atas bab-bab yang diawali saat penulis masih single, menemukan jodoh dan akhirnya berkeluarga. Bab-bab tersebut yaitu Masa Penantian, Jodohmu adalah Dia, Membangun Rumah Tangga: Sebuah Jalan Menuju Surga, Another Miracles, PHD Mom and Dad: Sebuah Catatan Perjalanan. Nah, bener kan masih ada bab-bab yang relevan dengan kejombloan kita.
Memasuki bab pertama, pembaca disuguhi sebuah puisi yang super romantis (jangan baper ya jombs, ini bukan puisi tentang dua sejoli yang sedang dimabuk asmara, melainkan suatu bahasa kasih hamba dan penciptanya) dan religius. Nah selanjutnya ini adalah favorite part aku banget teman-teman, yaitu quotes-quotes dari orang-orang terkenal yang sesuai dengan judul bab/sub-bab. Yangmana selain quotes juga ada terjemahan ayat alqur'an dan hadits, yang membuat ini sangat "bergizi" dan relevan dasarnya.Selain itu, kalimat-kalimat yang penting yang merupakan ide dari paragraf tersebut sudah di-highlight. Jadi pembaca tidak perlu repot-repot menandai buah pikiran yang perlu diingat dan diresapi tersebut.
Bagian ter-favorite aku tentu saja bab masa penantian, karena bab ini yang paling relevan dengan fase hidupku saat ini. Penulis menuliskan kiat-kiat menjadi pemuda yang luar biasa, menuntut ilmu, memaksimalkan potensi diri, ikut kegiatan ini dan itu di fase jomblo/single ini sampai kita benar-benar pantas untuk menapaki fase kehidupan selanjutnya. Ada yang bilang, perempuan single jaman sekarang lebih mudah galau memikirkan pasangan karena waktu luangnya tidak digunakan untuk hal yang bermanfaat. Teman-teman, bermain social media memang menyenangkan tapi itu tidak banyak bermanfaat jika hanya untuk scrool foto-foto atau membaca caption-caption galau.
Bab-bab selanjutnya mengalir begitu saja cerita penulis tentang bagaimana ia menghadapi titik terendah hidupnya saat mau melanjutkan S2, bagaimana menghadapi drama beda suku ketika ta'aruf, bagaimana memanajemen waktu saat sudah punya anak, bagaimana berkompromi dengan suami ketika keduanya sedang studi PhD dengan seorang anak dan hidup bertiga tanpa asisten rumah tangga di negeri orang, bagaimana penulis menyikapi saat dirinya ternyata mengidap hypertyroid dan disaat bersamaan hamil anak kedua, bagaimana tetap berprestasi dengan segala kesibukan sebagai ibu rumah tangga. Masyaa allah, aku pribadi merasa sungguh tidak selevel dengan penulis yang sangat super sekali bisa menuntaskan ujian-ujiannya dengan sangat baik. Motivasi-motivasi yang ia berikan sungguh sangat ngena di kehidupan sehari-hari. Inilah sosok muslimah yang seharusnya dijadikan role model, muslimah yang kuat, muslimah yang selalu melibatkan Allah disetiap prosesnya. Dan teman-teman, setiap keping cerita di buku ini adalah real, ada berbagai dokumentasi saat penulis harus keluar negeri bersama baby-nya untuk konferensi, pengalaman umrah dan haji, artikel dan jurnal yang berhasil diterbitkan, dan lain-lain.
Guys, I highly recommend this book! Kalian harus bener-bener baca buku ini, jangan khawatir kalau kalian masih single (gaada hubungannya), apalagi buat kalian yang sudah berumah tangga dan pengen banget melanjutkan studi tapi masih terbayang-bayang tidak bisa maksimal mengurus keluarga. Guys, itu semua stereotype yang salah! Dewi Nur Aisyah sudah membuktikannya, bahwa berumah tangga tidak menghalangi muslimah untuk mewujudkan mimpinya studi lanjut setinggi-tingginya, tidak menghalangi mimpinya untuk berprestasi. Justru saat sudah berkeluarga, kita jadi punya tandem partner untuk meraih ridho ilahi.
Guys, I highly recommend this book! Kalian harus bener-bener baca buku ini, jangan khawatir kalau kalian masih single (gaada hubungannya), apalagi buat kalian yang sudah berumah tangga dan pengen banget melanjutkan studi tapi masih terbayang-bayang tidak bisa maksimal mengurus keluarga. Guys, itu semua stereotype yang salah! Dewi Nur Aisyah sudah membuktikannya, bahwa berumah tangga tidak menghalangi muslimah untuk mewujudkan mimpinya studi lanjut setinggi-tingginya, tidak menghalangi mimpinya untuk berprestasi. Justru saat sudah berkeluarga, kita jadi punya tandem partner untuk meraih ridho ilahi.
Buku yang sangat menginspirasi dalam menggapai cita dan cinta.. Cita tak harus pupus saat kita memilih cinta, pun cinta akan selalu ada mendampingi dan membersamai dalam menggapai cita. Asal cita dan cinta ditujukan semata hanya untuk sang pencipta, maka tak ada hal mustahil yang tak bisa diwujudkan. Karena Ia adalah Sang Mahakuasa.
Ada beberapa quotes yang aku suka dari buku ini,
"Sabarkan hatimu, kuatkan kesabaranmu, libatkan iman dalam setiap ikhtiarmu".
"Terkadang kita terlalu sibuk pada kekhawatiran, terus memikirkan bagaimana masa depan. Hingga mungkin terlupa untuk menyandarkan segalanya pada doa."
"Failure doesn't mean the game is over. It means try again with experience".
Satu-satunya kekurangan dari buku ini adalah terlalu banyak hal-hal yang benar dan relate ke kehidupan sehari. Jadi aku benar-benar merasa menjadi hamba yang lalai dan banyak dosa (huhu).
So guys, buku yang sangat empowering ini layak mendapatkan rating 5/5 bintang. Once again, I would like to highly recommend you to read this book! Sangat cocok untuk orang-orang yang membutuhkan motivasi dan penguatan.
Well, sekian. Terimakasih sudah membaca review buku kali ini. See you on the next review!
Salam literasi!
No comments:
Post a Comment